Kenapa Investasi Di Bidang Kayu?

Kenapa Investasi Di Bidang Kayu?


FAKTA :
  1. Kayu adalah komoditas terbesar ketiga yang diperdagangkan di dunia setelah minyak mentah dan gas (200 milyar € / tahun)
  2. Komoditas Kayu tidak terpengaruh oleh inflasi, ketika harga turun maka bisa menunda masa panen.
  3. Kenaikan harga rata-rata komoditas kayu minimum 10% / tahun
  4. Deforestasi besar-besaran terjadi di dunia, hutan alam tropis kira-kira seluas lapangan bola hilang setiap hari dan mencapai total 13 juta hektar per tahunnya. Sehingga dengan anda menanam kayu, anda turut melakukan perubahan yang dimulai dari diri anda sendiri sembari berbisnis.

Kenapa Kayu Jabon?
  1. The Fastest Growing Tree Tanaman kayu penghijauan yang pertumbuhannya tercepat didunia, dengan pertumbuhan diameter rata-rata 10 cm pertahun dan dapat mencapai ketinggian sampai 25 m dan dapat di panen pada usia 5 tahun dengan volume kayu + 0,9 m3/pohon dan jika di jual dapat mencapai + Rp 1.000.000/ pohon (Rata-rata mengalami kenaikan +10% setiap tahun)
  2. Termasuk Tumbuhan Pionir yang dapat tumbuh di lahan terbuka/kritis seperti tanah liat, tanah lempung podsolik coklat dan tanah berbatu. Dengan ciri Silinder, bebas cabang sampai 60% dari tinggi kayu, self pruning (kecenderungan untuk merontokkan cabangnya sendiri), minim mata kayu, dan mudah untuk dikeringkan, serta sampai sekarang hanya ada hama yang memakan daunnya saja, tidak kepada batangnya
  3. Dipakai untuk sektor industri yakni kayu lapis karena minim mata kayu, bentuk batang yang silindris, bebas cabang, diameter besar dan memiliki serat lurus,serta mudah dikeringkan  yang terdapat dalam karakteristik pohon jabon
  4. Konstruksi bahan bangunan yang konon dulunya banyak menggunakan bahan baku kayu pinus dan kayu konifer, sejak jabon dibudidayakan, banyak pabrik yang beralih kepada jabon karena struktur kayu yang ringan dengan tingkat kekuatan yang cukup baik  yang sangat diminati oleh Negara Jepang karena kultur Negaranya dan juga karena banyaknya bencana alam yang terjadi di negara tersebut.
  5. Digunakan untuk pulp karena karakteristik kontur warna Jabon yang berwarna putih serta memiliki nilai artistik karena seratnya yang bisa digunakan variasi oleh arsitektur.
  6. Semakin menipisnya jumlah kayu jati sebagai bahan baku industri mebel, menjadikan kayu jabon sebagai suatu alternatif mengingat kualitas kayu Jabon yang memiliki tingkat keras level 3 yang memenuhi persyaratan industri mebel.
  7. Digunakan untuk industri korek api, furniture, mainan anak-anak.
  8. Memiliki fungsi ekonomis yakni berbisnis dan fungsi sosialis, menyembuhkan lahan kritis di Indonesia dan membuka lapangan pekerjaan, menyejahterakan masyarakat di desa dengan memanfaatkan lahan non marginal.

Jabon (Anthocephalus chinensis)


Tanaman Jabon merupakan salah satu jenis tanaman cepat tumbuh besar (fast growing species). Nama Ilmiahnya adalah Anthocephalus chinensis (Lamk), Anthocephalus cadamba Miq sedangkan nama lokalnya adalah Jabon, Kelampeyan, Kelampaian, Kelampayan dan Samama. Daerah penyebaran meliputi seluruh Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Seluruh Sulawesi, NTB dan Irian Jaya. 

Tinggi pohon Jabon mencapai 45 m, bebas cabang 30 m, diameter sampai 160 cm, batang lurus silindris, tajuk tinggi dan cabang mendatar, tinggi banir sampai 1,5 m, kulit luar warna kelabu-coklat sampai coklat, sedikit beralur dangkal. Umumnya tumbuh di tanah aluvial lembab dipinggir sungai, peralihan rawa dan tanah kering kadang tergenang air, hidup baik di tanah liat, lempung podsolik coklat, tanah tuf halus atau lempung. Jenis ini perlu iklim basah hingga kemarau, curah hujan A-D, dataran rendah sampai 1000 mdpl.

Warna kayu teras berwarna putih semu kuning muda, lambat laun menjadi kuning semu gading, kayu gubal tak dapat dibedakan dari kayu teras sedangkan tekstur kayunya agak halus sampai agak kasar.
Jabon termasuk dalam kelas awet V, daya tahan terhadap rayap masuk kelas II, daya tahan terhadap jamur kelas IV-V.

Kegunaan Jabon bermacam-macam diantaranya Veneer kayu lapis, untuk korek api, peti pembungkus, cetakan beton, mainan anak, pulp, konstruksi darurat ringan, alat pertukangan dan perkakas rumah tangga.

Sejak tahun 2006 lalu budidaya tanaman Jabon sudah mulai dikembangkan. Hal ini dipercepat oleh penyampaian media informasi sampai kepada masyarakat oleh petugas PPL, dinas terkait, informasi pembibitan, televisi, koran, tabloid dan majalah pertanian dan kehutanan.

Di daerah kecamatan Krucil dan Tiris sendiri mulai dikenalkan oleh PT. KTI sejak 2007 dan saat ini tanaman Jabon sudah tersebar seperti layaknya pohon Sengon. Syukur alhamdulillah bahwa tanaman Jabon sudah terdaftar dalam tanaman yang ada di KAM KTI sebagai koperasi yang bersertifikat FSC™. Sehingga secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa tanaman Jabon merupakan salah satu jenis tanaman dengan prospek budidaya yang amat cerah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar